Ini Dia, Pengakuan Dari Masyarakat Batu Gajah Yang Diisukan Tentang Pemotongan BLT Dana Desa
Ini Dia, Pengakuan Dari Masyarakat Batu Gajah Yang Diisukan Tentang Pemotongan BLT Dana Desa
MURATARA_Suara Rakyat Bersatu.Com - Beredar isu tentang Pemotongan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dilakukan oleh pihak perangkat desa batu gajah, kecamatan Rupit, kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang berasal dari dana desa (DD) tahun anggaran 2020. Selasa (19/5/20).
Kahar (35) warga desa batu gajah bertempat tinggal dikadus 3 menyatakan, kemarin itu salah besar adanya info pemotongan dari dana yang saya terima sebesar 300 ribu rupiah dari perangkat desa batu gajah.
Namun hal tersebut salah apa yang di isukan di media sosial, kalau uang yang saya terima itu cukup full penerimaan dari pembagian di kantor kepala desa dengan nilai Rp.1.200.000 selama dua bulan dan ada beredar info pemomotongan 300 itu tidak benar apalagi dikatakan dipotong secara paksa, akan tetapi uang tersebut ditipkan diperuntukkan untuk membeli daging saat lebaran.
Dikonfirmasi terpisah Habib Dimyati kepala desa batu gajah mengatakan, menyikapi isu tersebut itu tidak benar hanya saja ada kesalah pahaman antara pihak penyebar berita dengan pihak masyarakat.
Kemudian kades juga mengatakan,
Lanjut kades, Kejadian ini hanya kesalah pahaman saja, apalagi kahar yang menerima BLT sudah kami pangil dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Laporan : Marsito
Editor : Hadi Prayitno, S.Kom.I
MURATARA_Suara Rakyat Bersatu.Com - Beredar isu tentang Pemotongan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dilakukan oleh pihak perangkat desa batu gajah, kecamatan Rupit, kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang berasal dari dana desa (DD) tahun anggaran 2020. Selasa (19/5/20).
Kahar (35) warga desa batu gajah bertempat tinggal dikadus 3 menyatakan, kemarin itu salah besar adanya info pemotongan dari dana yang saya terima sebesar 300 ribu rupiah dari perangkat desa batu gajah.
Namun hal tersebut salah apa yang di isukan di media sosial, kalau uang yang saya terima itu cukup full penerimaan dari pembagian di kantor kepala desa dengan nilai Rp.1.200.000 selama dua bulan dan ada beredar info pemomotongan 300 itu tidak benar apalagi dikatakan dipotong secara paksa, akan tetapi uang tersebut ditipkan diperuntukkan untuk membeli daging saat lebaran.
Lanjut Kahar mengakui, "Di desa kita inikan pasti ada penyembelihan kerbau setiap ingin mengahadapi lebaran, karena saya mau pergi kekebun yang jaraknya jauh dari desa, makanya saya titipkan uang itu kepada pak Kadus untuk membeli daging kerbau saat lebaran".
Kemudian tambah ia, "Saya tidak pernah merasa terpaksa atas penitipan uang itu, meskipun tidak di potong saya juga tetap memberi uang tersebut kepada Kadus apalagi kadus keluarga saya sendiri dan rumah kamipun berdekatan" Terang ia.
Dikonfirmasi terpisah Habib Dimyati kepala desa batu gajah mengatakan, menyikapi isu tersebut itu tidak benar hanya saja ada kesalah pahaman antara pihak penyebar berita dengan pihak masyarakat.
"Itu sebenarnya bukan pemotongan akan tetapi ada dari masyarakat yang menitipkan uangnya kepada perangkat desa untuk membeli daging pas lebaran nanti" Ungkap kades saat dikonfirmasi dikantor kepala desa.
"pembagian BLT tadi itu sangat jelas, disitu ada pihak pemerintah kecamatan, Kapolres, TNI dan pihak pemerintah desa, jadi bagaimana mau potong memotong" Papar kades.
Lanjut kades, Kejadian ini hanya kesalah pahaman saja, apalagi kahar yang menerima BLT sudah kami pangil dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Jelas tidak ada pemotongan apa yang di jelaskan oleh kahar saat dikantor kepala desa. Alhamdulillah semuanya sudah klir dan selesai" Tutup Kades Habib Dimyati.
(Marsito)
Laporan : Marsito
Editor : Hadi Prayitno, S.Kom.I
Tidak ada komentar